“Psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia.” (DOKTOR John Clarke, doktor di bidang psikologi dari University of Sydney, Australia).
Psikopat itu sebenarnya pintar secara akademik, tapi dengan kepintarannya dia melakukan perbuatan yang negatif dan cenderung tidak bertanggung jawab. Seorang psikopat memiliki sikap yang cuek terhadap norma sosial, tidak tahu-menahu tentang aturan. Orang ini melakukan sesuatu tanpa pikir panjang, dan melakukan sesuatu hanya untuk menuruti kata hati tanpa mempertimbangkan dampak setelahnya. Psikopat tidak akan memiliki rasa bersalah jika menyakiti seseorang, jika sudah ketahuan “jeleknya” dia akan memasang wajah tak berdosa. Kalau begitu koruptor (mungkin) dapat diartikan sebagai psikopat. Kalau diperhatikan menurut sifat-sifat negatif yang dimiliki psikopat, psikopat mungkin lebih condong ke orang munafik.
Pengidap kelainan ini akibat dari latar belakang masa kecilnya yang "bermasalah", yang berakibat perkembangan emosinya kurang optimal. Menginjak dewasa, anak-anak ini tumbuh menjadi orang-orang yang tak bisa berempati dan tak memiliki kata hati. Sampai sekarang pun belum bisa dipastikan apakah psikopat dapat disembuhkan atau tidak. Berikut tanda-tanda psikopat:
1. Gila jabatan
2. Suka mencontek
3. Butuh waktu lama untuk bicara
4. Sering berbohong, fasih, dan dangkal
5. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
6. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah.
7. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
8. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
12. Sikapnya susah ditebak
13. Suka berdebat dimuka umum
14. Emosi meledak-ledak
Tapi jangan terlalu cepat mencap seseorang itu “Psikopat”, karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.
Diolah dari berbagi sumber.
4 komentar:
kalau teteh mah biasa bukan psikopat=> kunjungi teteh yah
Alhamdulillah,,,sy bukan psikopan bro. salam kenal dari blogger Lombok.
@edy kuriawan: salam kenal juga dari ane :)
Untung saya bukan (y)
Posting Komentar
Silakan Komentar :)